Dituduh Kabur, Enam Rohingya Ditelanjangi

Dituduh Kabur, Enam Rohingya Ditelanjangi

Dituduh Kabur, Enam Rohingya Ditelanjangi

LHOKSUKON – Enam pengungsi Rohingya yang ditampung di shelter Blang Adoe, Kecamatan Kuta Makmur, Aceh Utara, Senin (28/9) sekitar pukul 21.00 WIB ditangkap sejumlah orang di kawasan line pipa. Lalu, mereka ditelanjangi karena dituduh kabur dari kamp itu.

Dari enam orang , empat di antaranya perempuan (dua masih gadis), mengaku diperkosa oleh orang yang tak mereka kenal. Apalagi relawan di kawasan itu menemukan bercak darah pada pakaian dalam seorang gadis Rohingya tersebut.

Informasi dari beberapa Rohingya yang sudah mampu berkomunikasi dalam bahasa Indonesia bahwa pada Senin (28/9) sekitar pukul 20.00 WIB sejumlah Rohingya ke luar dari shelter dengan memanjat pagar belakang kamp penampungan. Mereka ke luar mengaku karena hendak menemui saudaranya yang datang dari Malaysia. Namun, sekelompok pria berhasil menangkap enam di antara mereka di kawasan jalan line pipa.

Mereka yang ditangkap itu adalah Hamidah (ibu satu anak), Aminah (13), Toyuba (ibu empat anak), dan Zuhra (15). Dua orang lagi pria yakni Ismail (17) dan Abdullah (15). Keenam mereka mengaku ditelanjangi dan empat perempuan itu mengaku diperkosa. Sejumlah relawan pun sempat melihat ada darah di bagian celana dalam seorang gadis Rohingya tersebut.

Karena kesal, lalu sejumlah Rohingya menggembok pintu pagar shelter tersebut pada Senin (28/9) sekitar pukul 22.00 WIB setelah mendengar cerita dari enam teman mereka yang menjadi korban pelecehan seks. Bahkan, sejumlah relawan mereka usir.

Pada Selasa (29/9) pagi, Koordinator Working Group Shelter, Khuzaimah dan staf Komisi Tinggi PBB untuk Urusan Pengungsi (UNHCR) tak bisa masuk karena pintu masih terkunci. Baru sekitar pukul 10.00 WIB, dua petugas UNHCR datang dan berdialog di luar pagar dengan seorang Rohingya bernama Rasyid.

Setelah mendapat penjelasan singkat dari Rasyid, petugas UNHCR pun diizinkan masuk bersama sejumlah relawan LSM lain. Namun, ia mengaku tak berani menceritakan hal itu karena ada yang melarangnya memberi informasi kepada pihak lain.

Karena itu, kemarin Sekda Aceh Utara, Drs Isa Anshari dan beberapa pejabat lain mendatangi shelter untuk memastikan informasi itu. Isa meminta petugas medis membawa mereka ke RSU Cut Meutia untuk divisum. Namun, mereka tak bersedia. Bahkan, keluarga mereka mengunci pintu.

Asisten I Setdakab Aceh Utara, Anwar mengatakan, kasus kaburnya Rohingya sudah sering terjadi di shelter itu. Karenanya, ia berharap Aksi Cepat Tanggap (ACT) segera menghibah shelter itu ke Pemkab Aceh Utara untuk dikelola dengan baik bersama UNHCR, IOM, dan sejumlah LSM, termasuk ACT.

Ekses dari pelecehan seksual tersebut, pukul 15.30 WIB kemarin, puluhan Rohingya meninggalkan shelter dengan membawa tas berisi pakaian. Tak lama kemudian, aparat Polres Lhokseumawe tiba di lokasi dan langsung menghadang mereka, sehingga satu jam kemudian mereka kembali ke shelter. “Kita langsung ke lokasi setelah mendengar informasi itu dan berhasil mengajak mereka kembali ke shelter,” ujar Kapolres Lhokseumawe, AKBP Anang Triarsono, kemarin.

Insiden kembali terjadi pukul 17.45 WIB, ketika petugas medis membawa seorang korban yang diduga diperkosa ke RSU Cut Meutia untuk divisum. Mereka menghalangi ambulans dan melemparinya dengan batu. Tapi, berhasil dicegah polisi.

Kapolres Lhokseumawe, AKBP Anang Triarsono melalui Kapolsek Kuta Makmur, Iptu H Sarimin MM menyebutkan, baru satu korban berhasil dibawa ke RSU Cut Meutia untuk divisum. Sedangkan empat lagi masih sedang diupayakan. “Kita belum bisa pastikan apakah benar diperkosa atau tidak, karena masih dalam proses penyelidikan dan belum ada hasil visumnya,” kata Iptu Sarimin.

Ditambahkan, Polres Lhokseumawe sudah menambah 20 personel dan 10 personel Satpol PP untuk berjaga-jaga di shelter, karena dikhawatirkan mereka akan kabur lagi. “Sebelumnya polisi yang bertugas empat orang,” katanya.
Bersekongkol dengan Selingkuhan Bunuh Suaminya, Wanita Ini Dihukum Mati

Bersekongkol dengan Selingkuhan Bunuh Suaminya, Wanita Ini Dihukum Mati

http://cdn-2.tstatic.net/aceh/foto/bank/images/gissendaner-otak-pelaku-pembunuhan-terhadap-suaminya_20150930_162312.jpg

GEORGIA - Negara bagian Georgia, Amerika Serikat, mengeksekusi mati Kelly Ranee Gissendaner dengan suntik karena membunuh suaminya. Seluruh hak banding yang diajukannya sudah gagal dan dia tetap harus menjalani hukuman mati.

Gissendaner (47) meninggal oleh suntikan pentobarbital pada Rabu pukul 00.21 waktu setempat di penjara Georgia Diagnostic and Classification di Jackson, kata seorang wanita juru bicara penjara.
Sebelum dihukum mati, Gissendaner menangis dan mengatakan sangat mencintai anak-anaknya. Dia juga sempat meminta maaf kepada keluarga suaminya Douglas Gissendaner. Dia berharap mereka bisa mendapatkan kedamaian dan kebahagiaan.

Dia juga mengucapkan terima kasih kepada pengacaranya, Susan Casey, yang saat itu hadir dalam eksekusi mati. "Saya hanya ini mengatakan Tuhan memberkati kalian semua dan saya sayang kamu, Susan. Kamu memberi tahu anak-anak saya bahwa saya menyanyikan 'Amazing Grace'," kata Gissendaner dikutip Associated Press.

Gissendaner adalah perempuan pertama yang dieksekusi mati di Georgia selama 70 tahun dan keenam belas sejak Mahkamah Agung memberlakukan kembali hukuman mati pada tahun 1976.
Paus Fransiskus sempat memgirimkan surat ke Dewan Pengampunan dan Pembebasan Bersyarat agar membatalkan hukuman mati. Namun permintaan tersebut rupanya tak ditanggapi.

Gissendaener terbukti bersekongkol dengan selingkuhannya, Gregory Owen, membunuh suami perempuan tersebut. Suaminya dipaksa dibawa ke tempat jauh, lalu ditikam hingga tewas pada Februari 1997 lalu. Setelah itu, Gissendaner dan Gregory membakar mobil yang berisi jasad suami Gissendaner tersebut.

Sementara Gregory mengaku bersalah namun tidak mengakui ambil bagian dalam penusukan itu. Dia dihukum seumur hidup dan akan bebas pada 2022 mendatang.

WH Amankan 2 Wanita Yang Diduga Pasangan Lesbi Di Ulee Lheu

 https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg0T9p6JTVvsAGIgqIgDX2jxGh2AgUf4AzpGhNPUbG8BwQl9emyqf4hnC6zXPBNHFWkGuqETk-eOqWiGKZFsVaaoQ21IJBb5atNqrVutcQvGvg3RDj6z2qjUVggsuRhEjY9503Pm8ZEaHbF/s640/lesbi.jpg

Banda Aceh - Dua orang wanita yang diduga pasangan lebian ditangkap oleh Polisi Syariat Kota Banda Aceh. Keduanya saat ditangkap sedang duduk berangkulan dan berpelukan, Selasa (28/09/2015) sekira pukul 23.00 WIB.

Dua wanita itu masing-masing berinisial AS (18) dan N (19). AS mengaku asal Makassar dan baru dua hari tiba di Banda Aceh. Sedangkan N yang berperawakan tomboy mirip dengan lelaki merupakan warga Gampong Landom, Kecamatan Lueng Bata, Banda Aceh.

Kepala Seksi Penegakan Peraturan Undang-undang dan Syariat Islam, Polisi Syariat Kota Banda Aceh, Evendi A Latif menjelaskan, keduanya ditangkap saat petugas yang patroli di kawasan Ulee Lheue, Banda Aceh. Saat itu petugas melihat kedua wanita ini mencurigakan.

"Karena duduk berangkulan dan berpelukan, petugas langsung memeriksa dan kita menduga mereka ini pasangan lesbi," kata Evendi A Latif, Selasa (29/09/2015) di ruang kerjanya.

Penyidik Polisi Syariat Kota Banda Aceh saat ini masih sedang terus melakukan pemeriksaan kepada kedua pelanggar tersebut. Evendi A Latif juga tidak menampik bila penyidik mengalami banyak kesulitan untuk membuktikannya.

"Tetapi kita tetap terus berusaha, karena ada laporan tadi sudah ada alat bukti baru, meskipun ada banyak kesulitan," ungkapnya.

Pihak Polisi Syariat juga sudah berusaha untuk menghubungi keluarga kedua terlanggar ini. Akan tetapi hingga sekarang belum bisa terhubung. Terutama pelanggar AS yang mengaku dari Makassar belum bisa berkomunikasi dengan keluarganya.

"Yang dari Makassar itu dibilang ada abang kandungnya di Lhokseumawe, sudah kami hubungi, tetapi gak diangkat. Untuk sementara kita tahan di sini dulu (kantor Polisi Syariat)," jelasnya.

Sementara itu AS menampik mereka ini pasangan lesbi. Ia mengaku baru saja tiba di Banda Aceh tujuan berlibur. AS mengaku hendak pergi ke Sabang, akan tetapi terlebih dahulu bertemu dengan rekannya di Banda Aceh.

"Saya mau ke Sabang, jadi saya jumpa dulu sama kawan N, kawan itu kenal dengan Bapak (orang tua AS)," kata AS.

Perawakan rekannya tomboy dan mirip dengan laki-laki diakui oleh AS. Bahkan AS memanggil rekannya berinisial N adalah Andre. "Dia (N) memang tomboy, memang seperti itu dia," terangnya.

AS juga mengaku sudah diterima menjadi SPG di salah satu produk rokok di Aceh. Rencananya besok pagi akan dipanggil untuk wawancara dan akan kerja saat konser grup band Wali pada hari Sabtu.

"Untung bukan wawancara hari ini, saya mohon bisa dilepas sekarang dan bisa ikut wawancara," harapnya.

Penyidik Polisi Syariat Banda Aceh menjerat keduanya ini dengan Perda Nomor 5 tentang Pelaksanaan Syariat Islam. Selain itu pelanggar ini juga dijerat dengan Qanun Nomor 11 Tahun 2012 tentang Pelaksanaan Syariat Islam Bidang Aqidah, Ibadah dan Syiar Islam.
Warga jangan Gunakan Wifi Taman Sari Saat Shalat

Warga jangan Gunakan Wifi Taman Sari Saat Shalat

http://www.medanbisnisdaily.com/imagesfile/arsip/201112182039174375.gif

BANDA ACEH - Forum Komunikasi Kepemudaan Baiturrahman (Fokbar) meminta warga untuk tidak menggunakan wifi gratis di Taman Sari, Banda Aceh, saat memasuki waktu shalat. Peraturan tersebut kini juga sudah tertulis dalam bentuk imbauan yang ditandatangani Camat Baiturrahman, M Rizal S Stp dan Ketua Fokbar, Bambang Supriadi.

Dalam siaran pers yang diterima Serambi Senin (28/9), Bambang Supriadi mengatakan, isi surat imbauan itu adalah, fasilitas wifi gratis di Taman Sari Banda Aceh tidak digunakan dari pukul 18.30 hingga selesainya pelaksanaan shalat Insya.

“Kenapa surat imbauan itu dikeluarkan, karena selama ini sering kita lihat banyak warga yang ngenet gratis tanpa mengenal waktu shalat. Ini pemandangan yang sangat tidak baik,” kata Bambang dikuti dalam siaran pers tersebut.

Untuk menindaklanjuti surat imbau itu, kata Bambang, pihak Fokbar secara bergiliran akan menugaskan anggotanya untuk mengawasi fasilitas wifi gratis di Taman Sari tersebut. Sementara itu, Camat Baiturrahman, M Rizal SStp mengatakan imbauan itu berawal dari keresahan masyarakat terhadap penggunaan fasilitas wifi gratis di Taman Sari yang selama ini dimanfatkan warga dan sering mengabaikan waktu shalat.

Menurut M Rizal, meski menilai fasilitas wifi gratis tersebut sangat bermanfaat bagi para pelajar dan mahasiswa, karena membantu dalam hal pengetahuan, namun waktu shalat tetap harus di utamakan.”Imbauan ini sejalan dengan imbauan wali kota yang dikeluarkan beberapa waktu lalu yang isinya meminta semua aktifitas warga harus berhenti 10 menit jelang waktu shalat tiba. Semoga imbauan ini dipatuhi oleh masyarakat Banda Aceh,” ungkap Rizal.
18 Boat Dikerahkan Mencari Nelayan Hilang

18 Boat Dikerahkan Mencari Nelayan Hilang


SABANG- Anwar Madsyah (35) nelayan asal Gampong Balohan, Kecamatan Suka Jaya, yang dilaporkan hilang saat melaut Minggu (27/9) pagi, hingga Senin (28/9) malam belum ditemukan. Namun, dilaporkan sebanyak 18 boat nelayan dibantu TNI AL dan SAR Aceh hingga sore kemarin terus melakukan pencarian dengan cara menyisir perairan serta di lokasi boat korban terbalik.

Panglima Laot Sabang, M Ali, kepada Serambi mengatakan, setelah terhenti karena cuaca buruk, kini pencarian Anwar Madsyah (35), nelayan asal Gampong Balohan, yang hilang saat melaut Senin (27/9) kembali dilakukan. Sebanyak 18 boat nelayan dalam wilayah Lhok Balohan dibantu TNI AL dan SAR Aceh, sejak pagi telah melakukan pencarian dengan cara menyisir perairan serta titik lokasi boat korban terbalik.

Pencarian nelayan itu juga dilakukan hingga ke wilayah periaran Lhokseumawe atau 100 mil dari Sabang. Meski pencarian telah dilakukan hingga perairan Lhokseumawe, namun hingga Senin (28/9) sore kemarin ayah tiga anak yang masih kecil-kecil itu belum juga diketemukan.

Seperti diberitakan sebelumnya, Anwar Madsyah (35) alias Wan dilaporkan hilang setelah terjatuh akibat dihempas ombak saat sedang menuju rumpon (unjam) sekitar 20 mil bagian timur periaran Ie Meulee, Minggu (27/9).
Ungkap Kasus Tewasnya Murid MIN Keunaloi

Ungkap Kasus Tewasnya Murid MIN Keunaloi

BANDA ACEH - Anggota DPR RI asal Aceh HM Nasir Djamil mengharapkan pihak kepolisian dapat segera mengungkap kasus kematian Nurul Fatimah (11), siswi MIN Keunaloi, Seulimuem, Aceh Besar yang tewas karena dikeroyok temannya di sekolah itu.

“Saya minta pihak kepolisian bekerja secara objektif dan adil sehingga ini menjadi pembelajaran bagi masyarakat terutama pihak sekolah, agar kejadian seperti ini bisa diantisipasi dan tidak terjadi lagi,” ujar Nasir Djamil saat berkunjung ke rumah duka di Gampong Keunaloi, Senin (28/9) kemarin.

Turut juga hadir mendampingi Kasatreskrim Polres Aceh Besar AKP Mahfudz, Kapolsek Seulimum HY Lubis dan Danramil Seulimum serta Kepala Badan Keluarga Sejahtera Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Aceh Besar Affandi. Menurutnya terkait dengan hukuman bagi para pelaku yang masih di bawah umur polisi harus mengacu kepada Undang-Undang Sistem Peradilan Pidana Anak Nomor 12 Tahun 2012.

“Sebenarnya kasus-kasus kekerasan kepada anak baik kekerasan fisik maupun kekerasan seksual banyak terjadi di masyarakat namun tidak terungkap, karena keluarga tidak melapor. Makanya dengan kejadian ini kita harap polisi bisa cepat mengungkapnya,” kata anggota Komisi III DPR RI itu.

Disebutkan ada banyak faktor penyebab kekerasan terhadap anak di sekolah, termasuk lingkungan sekolah yang tidak kondusif. Nasir juga mendorong pemerintah untuk menggiatkan kembali masyarakat sadar hukum yang sesuai dengan kearifan lokal masyarakat. Sehingga ketika menjadi korban, masyarakat tidak merasa sendiri. “Perlu juga meninjau kembali qanun yang terkait dengan hal ini sehingga muatan antikekerasan bisa dimasukkan dalam qanun tersebut,” ujar politisi PKS itu.
Polisi Kejar-kejaran di Sawah

Polisi Kejar-kejaran di Sawah

http://mediamadura.com/wp-content/uploads/2015/02/Borgol-551x360.jpg

BANDA ACEH - Aparat kepolisian dari Polresta Banda Aceh, Minggu (28/9) dinihari pukul 04.30 WIB, terlibat berkejar-kejaran dengan pria yang diduga pelaku pencurian sepeda motor (Curanmor) di persawahan Desa Meunasah Intan, Kecamatan Krueng Barona Jaya, Aceh Besar. Namun polisi hanya mengamankan sepeda motor, sedangkan pria tersebut lolos dari kepungan sekelompok hamba hukum itu.

Kaporesta Banda Aceh, Kombes Pol Zuklifli melalui Kasat Reskrim, Kompol Supriadi kepada Serambi kemarin mengatakan, awalnya anggotanya berpapasan dengan pemuda tersebut yang mengendarai sepmor Suzuki Satria F BL 3432 LP di kawasan Simpang Lima Banda Aceh. “Anggota mencurigai kendaraan itu karena ada bagian kendaraan yang dirombak,” ujarnya.
Berdasarkan kecurigaan itu, polisi mencoba menghentikan pemuda tersebut, namun bukannya berhenti ia malah tancap gas ke arah Darussalam. Melihat reaksi seperti itu, polisi langsung mengejarnya.

Sesampai di depan Cafe Aston, Jalan Makam Teuku Nyak Arief, pria itu mencampakkan kendaraan di pinggir jalan dan lari areal persawahan. Polisi tak menyerah, mereka ikut terjun ke sawah untuk menangkap pria itu.

Namun karena keadaan masih gelap dan pria itu terjun lebih awal ke sawah, polisi kalah cepat, ia berhasil mencapai pemukiman penduduk Desa Meunasah Intan, yang berada di sisi seberang persawahan, polisi pun kehilangan jejaknya. “Kami sempat melakukan pencarian di pemukiman penduduk hingga beberapa jam kemudian, namun pemuda itu tidak ditemukan,” jelas Kompol Supriadi.

Dalam pengembangan, akhirnya polisi mengetahui sepmor yang ditinggal oleh tersangka pencuri itu adalah milik Ade Maisandi (19) warga Gampong Cot Masjid, Kecamatan Lueng Bata, Banda Aceh, yang hilang di Taman Putroe Phang, Banda Aceh, beberapa waktu lalu. Hal itu juga dikuatkan dengan laporan kehilangan yang ada di Mapolresta Banda Aceh.

Saat ini kendaraan itu masih diamankan di Mapolresta Banda Aceh untuk kepentingan penyelidikan dan melakukan pengejaran pelaku yang menghilang tersebut. Namun, kendaraan itu boleh juga diambil oleh pemiliknya dengan status pinjam pakai barang bakti.

Lagi, Tiga Jamaah Haji Aceh Meninggal

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjJilbXeMBOXNHkTkuCoCtqFlySGGi6oQ_3h25F2RctQndjVe4h839jFYZcvpONWu-Tg6dJDle8EY2PNOVGKXwDdP7ZIqvZPYLkYvyAUAUVAe2o9_roBQvQJl5yi135JhYv_KcjVGW6n3uF/s1600/jamaah+haji+yang+meninggal.jpg

BANDA ACEH - Tiga lagi jamaah haji Aceh meninggal di Mekkah, yaitu Amir Abdullah Leube Nyak (75) kelompok terbang (kloter) 7 asal Dusun Beringin, Matang Tengoh, Bireuen. Ia didiagnosa sakit kardiovaskular (gangguan kesehatan pada sistem jantung dan pembuluh darah), dan sudah dimakamkan di Mekkah Sharaya’a.

Jamaah lainnya yang meninggal adalah Yahya Abdurrahman Saman (77) kloter 9 yang merupakan gabungan jamaah dari embarkasi Medan dan Banjarmasin. Pria yang berasal dari Desa Cot Cut, Aceh Besar ini didiagnosa sakit kardiovaskular, dimakamkan di Mekkah Sharaya’a. Terakhir adalah Abdul Samad Haji bin Aji (77) kloter 4 asal Dusun Tgk Chik Ilie, Ulee Kareng, Banda Aceh yang didiagnosa sakit pernapasan. Jenazahnya juga sudah dimakamkan di Sharaya’a.

Informasi tentang meninggalnya tiga jamaah itu disampaikan Sekretaris Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Embarkasi Banda Aceh, H Herman MSc kepada Serambi, Senin (28/9).
Dengan meninggalnya tiga jamaah ini, maka total jamaah haji Aceh yang meninggal tahun ini mencapai sembilan orang. Yakni, Abdullah Umar Ali (62) kloter 5, Nurhayati Ishak Hasan (62) kloter 6, Aisjah Genap Bekor (85) kloter 8, Salbiah Tengku Basyah Husen (61) kloter 5, Ismail Yunus Adam (72) kloter 1, Cut Salihin Teuku Hamzah (77) kloter 2, Amir Abdullah Leube Nyak (75) kloter 7, Yahya Abdurrahman Saman (77) kloter 9, dan Abdul Samad Haji bin Aji (77) kloter 4.

Herman juga menyampaikan bahwa setelah pelaksaanaan ibadah haji atau setelah Armina (wukuf di Arafah, bermalam di Muzdalifah, serta melempar jumrah dan bermalam di Mina) sebagian besar kondisi jamaah haji asal Aceh flu dan demam. “Bahkan ada yang dirawat di klinik maupun di pemondokan,” kata Herman.

Selain itu, sebagian besar jamaah haji Aceh belum melaksanakan tawaf ifadah dan sa’i. Hal ini dikarenakan kondisi di Masjidil Haram, Mekkah sangat padat, sehingga jamaah haji Aceh menunda melaksanakan kegiatan itu. “Mungkin besok (hari ini -red) akan mulai dilakukan tawaf ifadah dan sa’i. Hanya sebagian kecil yang sudah melaksanakannya,” kata Herman.

Hingga saat ini informasi yang diperoleh, ada empat jamaah haji yang menjalani perawatan karena sakit. Yaitu, Fatimah Muhammad Risyad (60) sakit hipertensi dan gastritis (darah tinggi dan penyakit lambung), dan Rasjid Abdullah Niah bin Niah kloter 8 asal Paya Baro, Teunom, Aceh Jaya, mengalami sakit retensi urine. Keduanya dirawat di klinik sektor 6 Mekkah.

Dua jamaah lainnya juga masih menjalani perawatan karena sakit, yakni Nurdin Abdul Gani asal Bireuen (tapi belum diketahui penyebab dan penyakitnya) dan Mariana Emma Leman binti Tambunan (64) asal Nagan Raya yang mengalami shock hipoglekemi (kekurangan kadar glukosa darah). Keduanya kini dirawat di pemondokan oleh petugas medis kloter.
Banjir Landa Utara dan Timur Aceh

Banjir Landa Utara dan Timur Aceh

http://cdn-2.tstatic.net/aceh/foto/bank/images/kawasan-tanjung-putus-gampong-jawa_20150929_103315.jpg

LHOKSUKON – Hujan deras yang melanda kawasan utara dan timur Aceh pada Minggu (27/9) malam hingga Senin dini hari menyebabkan Aceh Utara, Aceh Timur, Kota Langsa, dan wilayah hulu Aceh Tamiang dikepung banjir. Ratusan rumah dan sekitar 225 hektare padi warga terendam, sejumlah tanggul jebol, namun tak ada korban jiwa.

Di Aceh Utara, dampak banjir sangat terasa di puluhan desa dalam Kecamatan Lhoksukon, Matangkuli, Cot Girek, dan Pirak Timu. Ini karena, sungai yang mengelilingi empat kecamatan itu meluap saat hujan deras.

Di Kecamatan Cot Girek, Aceh Utara, tinggi air di dalam rumah warga mencapai 50 cm. “Air mulai naik ke permukiman warga pukul 03.00 WIB dini hari,” kata Camat Cot Girek, Usman.
Sementara di Kecamatan Lhoksukon delapan desa terendam akibat jebolnya tanggul Krueng Peuto di tiga titik, yakni di Desa Babah Geudubang sepanjang 200 meter, di Desa Teungoh 30 meter, dan di Desa Krueng sekitar 20 meter.

Selain itu, jalan sepanjang Km 4 sampai 7 terendam setinggi 40 cm. Sedangkan tinggi air di dalam rumah warga bervariasi, mulai dari 50 hingga 100 cm. “Di jalan air sudah surut, tapi dalam rumah warga masih terendam,” kata Camat Lhoksukon, Saifuddin.

Sementara di Matangkuli, tinggi air di jalan mencapai 1,5 meter, seperti terlihat di Desa Alue Tho, Lawang, dan Siren, sehingga arus transportasi di kawasan itu lumpuh. Kawasan ini banjir karena Krueng Keureuto yang belum punya tanggul sungai meluap. “Dalam sebulan terakhir kawasan kami sudah tiga kali banjir. Warga hanya bisa pasrah pada banjir yang kerap berulang di sini, tanpa penyelesaian,” kata Khadijah (55), warga Matangkuli.

Sementara di Kecamatan Pirak Timu sebelas desa terendam banjir dengan tinggi air di dalam rumah warga 60 sampai 120 cm. “Warga sedang siap-siap mengungsi, karena debit air terus bertambah naik. Saat ini warga terpaksa menggunakan rakit bila hendak pergi ke Matangkuli karena tak bisa lagi ditempuh dengan sepeda motor,” ujar Deni Latief (34), warga Pirak Timu kemarin.

Sementara itu, Kabid Dikdas Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) Aceh Utara, Mawardi menyebutkan, ada empat sekolah yang kemarin diliburkan karena terendam, yakni SMP Negeri 4 Lhoksukon, SDN 9 Lhoksukon, dan SDN 11 Cot Girek. Adapun SMPN 2 Cot Girek diliburkan karena muridnya tak bisa ke sekolah.

Wakil Bupati Aceh Utara, M Jamil kepada Serambi menyebutkan bahwa ia sudah turun langsung ke lokasi banjir di kawasan Lhoksukon dan Cot Girek untuk melihat tanggul yang sudah jebol. “Saya sudah perintahkan dinas terkait mendata. Upaya penanggulanganannya kita sampaikan ke pusat, sehingga ke depan tak terjadi banjir lagi,” kata M Jamil.

Dari Kota Langsa dilaporkan, sejumlah ruas jalan umum di pusat kota maupun jalan gampong, sejak Minggu (27/9) malam terendam setinggi 60 cm. Ini terjadi pascahujan lebat yang mengguyur wilayah Langsa.

Memasuki Senin (28/9) pagi, Daerah Aliran Sungai (DAS) Krueng Langsa malah meluap, bersamaan dengan adanya pasang air laut. Akibatnya, puluhan rumah warga yang berada di pinggiran sungai kawasan Tanjung Putus, Gampong Jawa, Kecamatan Langsa Kota terendam setinggi 1 meter. Sebagian warga terpaksa meninggalkan rumah, menumpang ke rumah kerabatnya menunggu air surut.

Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Langsa, Rinaldi Aulia, mengatakan, untuk mengantisipasi terjadi luapan DAS Krueng Langsa dan adanya warga yang mengungsi, pihaknya berkoordinasi dengan Dinsos kemarin sudah mendirikan tenda darurat di kawasan Tanjung Putus Gampong Jawa.

Sementara itu, dari Aceh Timur dilaporkan, sekitar 225 ha padi milik warga dari empat gampong di Kecamatan Simpang Jernih, Aceh Timur, terendam banjir luapan setinggi 2 meter, Senin (28/9).

Penjabat Keuchik Gampong Simpang Jernih, Burhanuddin kepada Serambi menyebutkan, 225 ha padi yang direndam banjir setinggi 2 meter itu terdapat di Gampong Simpang Jernih, Pante Kera, Batu Sumbang, dan Ranto Panjang Bedari.

Banjir terjadi pascaguyuran hujan deras sejak Minggu (27/9) pukul 17.00 hingga Senin (28/9) pukul 05.00 WIB. “Banjir diakibatkan Sungai Ranto Panjang Bedari dan Sungai Tampor meluap,” katanya.
Akibat banjir luapan ini padi yang telah dipotong dihanyutkan air, sedangkan padi yang belum dipotong terancam gagal panen. Banjir juga merendam 15 rumah panggung di Gampong Pante Kera, setinggi 1,5 meter. Namun, belum ada warga yang mengungsi.

Camat Simpang Jernih, Drs Ahmad membenarkan bahwa empat desa di Kecamatan Simpang Jernih dilanda banjir pascahujan deras sejak Minggu (27/9) sore hingga Senin pukul 05.00 WIB. “Kita sudah minta para keuchik untuk mendata dan merekap kerusakan selanjutnya akan kita kirimkan ke Bupati Aceh Timur, Hasballah HM Thaib,” katanya.

Di Aceh Tamiang, hujan lebat yang mengguyur pada Minggu (27/9) malam menyebabkan air Sungai Tamiang meluap dan merendam sejumlah kawasan di sepanjang daerah aliran sungai tersebut.
Ketua RAPI Aceh Tamiang, Razali (JZ01WRL) didampingi anggotanya, Alfajar Nasution (JZ01WWF) kepada Serambi tadi malam melaporkan, hingga sore kemarin kawasan yang paling parah terendam adalah di hulu Sungai Tamiang, termasuk jalan menuju Kecamatan Bandar Pusaka. “Yang terendam bukan hanya badan jalan, tetapi juga permukiman penduduk,” lapor Razali.
Belasan Pasangan Muda-mudi Aceh Selatan Terjaring Razia WH

Belasan Pasangan Muda-mudi Aceh Selatan Terjaring Razia WH

http://cdn-2.tstatic.net/aceh/foto/bank/images/terjaring-wh_20150926_215215.jpg

TAPAKTUAN - Belasan pasangan muda-mudi terjaring razia satuan Polisi Wilayatul Hisbah (WH) Kabupaten Aceh Selatan, Sabtu (26/9/2015), sekira pukul 20.00 WIB.

Pasangan nonmuhrim ini terjaring di salah satu Cafe Remang-remang di kawasan Gampong Sawang Bunga, Kecamatan Samadua, Kabupaten Aceh Selatan.

Hingga berita ini diturunkan, yakni sekira pukul 21.00 WIB belasan pasangan ini sedang diinterograsi dan diberi pembinaan oleh petugas Wilayatul Hisbah (WH) Aceh Selatan.

Razia mendadak ini melibatkan personel TNI/Polri. Mereka yang terjaring langsung dibawa ke kantor Satpol PP/WH Aceh Selatan untuk diberi pembinaan.
Dua Jamaah Haji Aceh Meninggal di Tanah Suci

Dua Jamaah Haji Aceh Meninggal di Tanah Suci


BANDA ACEH - Dua jamaah haji asal Aceh kembali meninggal dunia di tanah suci Mekkah, Jumat (26/9/2015) waktu arab Saudi. Mereka meninggal karena sakit.

Keduanya yakni Cut Salihin Binti Tgk Hamzah (77), asal Desa Suka Makmur, Aceh Singkil dan Ismail Yunus Adam Bin Yunus (72), asal Desa Lambarih Bak Mee, Kecamatan Kutamakmur, Aceh Besar.

Sekretaris Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Embakarsi Banda Aceh, Drs H Herman Msc kepada Serambinews.com mengatakan keduanya di Rumah Sakit Mina Alwadi dan dimakamkan di Wilayah Sahara Mekkah.

Cut Salihin yang meninggal Jumat pukul 07.00 WIB waktu Arab Saudi dan Ismail Yunus meninggal dihari yang sama, pukul 21.00 waktu Arab Saudi.

"Kedua jamaah asal Aceh itu meninggal di Mina, namun mereka tidak terkait dengan tragedi dorong-dorongan di terowongan Mina,"
Susunan Pemain Persib vs Martapura: Lord Atep Diturunkan

Susunan Pemain Persib vs Martapura: Lord Atep Diturunkan

http://cdn0-a.production.liputan6.static6.com/medias/973552/big/014429600_1441095912-persib-vs-martapura-logo-ari-150901b.jpg

Piala Presiden 2015 telah memasuki laga terakhirnya di penyisihan grup. Klub dari Divisi Utama Martapura FC kali ini harus menantang tuan rumah sekaligus pemuncak klasemen sementara Grup A, Persib Bandung pada Kamis (10/9) pukul 18.00 WIB, untuk memastikan tempat di babak delapan besar.

Persib telah memenangi dua laga sebelumnya yakni melawan Persiba Balikpapan serta Persebaya United. Sedangkan Martapura menelan sekali kekalahan dan imbang di laga pembuka dari Persebaya. Tim asuhan Frans Sinatra itu masih bisa membalikkan posisi dari juru kunci grup bila menang minimal 4-0 dari Maung Bandung

Dalam susunan pemain sore ini, Persib menurunkan formasi 4-3-3 dengan trio penyerang Atep, Zulham Zamrun, dan Yandi Sofyan.

Dari kubu lawan, Martapura akhirnya turun dengan legiun asingnya, striker Charles Orock, yang sempat absen untuk mengurus surat izin tinggalnya di Indonesia.

Berikut susunan pemain Persib vs Martapura:

Susunan Pemain Persib vs Martapura FC Malam Ini:

Persib Bandung: Natshir; Dias, Jajang, Vujovic, Abdurahman; Taufiq, Agung, Konate; Atep (c), Zulham, Yandi.

Martapura FC: Fauzal; Erwin, Aldi, Fahreza, Isnan Ali (c) ; Gideon, Rizky Pora, Dedi, Amirul; Syaifullah, Orock.
Jadwal Siaran Langsung Bola Pekan Ini

Jadwal Siaran Langsung Bola Pekan Ini

http://cdn0-a.production.liputan6.static6.com/medias/692940/big/Football-TV.jpg

Setelah libur pertandingan internasional, liga-liga top Eropa kembali bergulir akhir pekan ini. Sorotan utama tertuju di Inggris. Dua musuh bebuyutan akan saling bunuh. Manchester United menjamu Liverpool.

Laga yang digelar di Old Trafford, Sabtu 12 September 2015 ini dapat ditonton pecinta bola di Indonesia melalui layar Indosiar mulai pukul 23.30 WIB.

Sebelum MU vs Liverpool, Arsenal akan bersua dengan Stoke City. Pertandingan ini tayang di Bein Sports 3 pukul 21.00 WIB.

Berikut Jadwal Lengkah Siaran langsung Bola Akhir Pekan Ini:

Sabtu 12 September 2015
01.30 WIB: PSSG vs Bordeuax (Bein Sports 1)
18:45 WIB: Everton vs Chelsea (Bein Sports 3)
21:00 WIB: West Bromwich Albion vs Southampton (Bein Sports 2)
21:00 WIB: Arsenal vs Stoke City (Bein Sports 3)
21:00 WIB: Crystal Palace vs Manchester City (Bein Sports 1)
23.00 WIB: Frosinone vs Roma (Bein Sports 2)
23:30 WIB: Manchester United vs Liverpool (Indosiar)

Minggu 13 September 2015
01.00: Montpellier vs Saint Etienne (Bein Sports 2)
01.45 WIB: Juventus vs Chievo Verona (Bein Sports 1)
17.30 WIB: Verona vs Torino (Bein Sports 1)
19.00 WIB: Ajaccio vs Monaco (Bein Sports 2)
19:30 WIB: Sunderland vs Tottenham Hotspur (Bein Sports 3)
20.00 WIB: Empoli vs Napoli (Bein Sports 1)
22:00 WIB: Leicester City vs Aston Villa (SCTV)
23.00 WIB: Lazio vs Udinese (Bein Sports 2)

Senin 14 September 2015:
02.00 WIB: Marseille vs Bastia (Bein Sports 1)

Selasa 15 September 2015
02:00 WIB: West Ham United vs Newcastle United (Bein Sports 3)
Bocah 2 Tahun Bertahan Hidup Berkat Disusui Anjing

Bocah 2 Tahun Bertahan Hidup Berkat Disusui Anjing

http://cdn1-a.production.liputan6.static6.com/medias/978629/big/071892200_1441442102-20150905-Bocah_Disusui_Anjing.jpg

Bocah 2 tahun di Chile ditelantarkan orangtuanya sendiri. Ibunya yang pemabuk dan ayahnya diduga meninggalkannnya di sebuah bengkel di Arica. Telanjang, hanya berbekal selimut kumal, tanpa makanan dan air. 

Anak malang yang tak disebut namanya itu mungkin tak bakal bertahan hidup tanpa bantuan Reina, seekor anjing yang sedang hamil. Binatang itulah yang menyusui anak manusia tersebut.
Kondisi memprihatinkan bocah tersebut terungkap saat seorang pejalan kaki memergokinya sedang menyusu pada anjing betina, Kamis 3 September 2015 lalu. Saksi mata kaget bukan main menyaksikan peristiwa itu.

Polisi pun dipanggil. Si bocah pun akhirnya dibawa ke Rumah Sakit Daerah  Dr. Juan Noe, yang berjarak 1.240 mil dari ibukota Chile, Santiago. Pemeriksaan menunjukkan anak tersebut menderita malnutrisi alias kurang gizi. Ia juga mengalami infeksi kulit dan badannya penuh kutu. Polisi meyakini, bocah korban penelantaran tersebut bisa bertahan hidup berkat air susu Reina. "Ditemukan tanda-tanda penelantaran pada bocah tersebut," kata polisi, Kapten Diego Gajardo kepada Star of Arica, seperti dimuat Daily Mail, Sabtu (5/9/2015).

Anak itu kemudian dirawat di rumah sakit. Ibunya baru muncul kemudian dalam kondisi mabuk berat. Setelah menjalani perawatan, bocah tersebut keluar dari rumah sakit dan dimasukkan ke panti asuhan. Dirawat negara. Namun, meski telah menelantarkan anaknya hingga kurang gizi -- yang mengancam hidupnya, ibu bocah itu tak ditahan. Sebab, menurut Gajardo, tak ditemukan luka fisik di tubuh korban. Ayah korban juga muncul di rumah sakit, meskipun perannya dalam penderitaan anaknya tidak jelas. Juga tak diketahui di mana keberadaan mereka saat si bocah mungil itu ditemukan dalam kondisi terlantar di sebuah bengkel. 

Marcela Labrana dari Pusat Pelayanan Anak (The National Service for Minors ) di Arica mengaku, kasus penelantaran anak di Chile membuatnya malu. Meski ada ribuan orang yang hidup miskin dan berdesakan di tempat kumuh. "Kisah ini membuat kami semua malu," kata dia, menambahkan kasus yang terjadi di Arica sebagai 'tak berperikemanusiaan' dan 'tercela'. The National Service for Minors telah mengajukan gugatan terkait kasus penelantaran tersebut. Sidang pengadilan akan digelar 22 September mendatang, untuk memastikan siapa yang akan merawat bocah tersebut.

Lumba-lumba 'Pink' Muncul Lagi Setelah 10 Tahun Menghilang

Lumba-lumba 'Pink' Muncul Lagi Setelah 10 Tahun Menghilang

http://cdn0-a.production.liputan6.static6.com/medias/982113/big/093999900_1441765178-pink-dolphin.jpg

Kaptain Erik Rue nahkoda kapal Calcasieu Charter Service pertama kali melihat lumba-lumba misterius berwarna merah muda pada tahun 2007 di Sungai Calcasieu, Lousiana AS. Ia pun memanggilnya Pinky. 

8 tahun lalu, bayi lumba-lumba ini selalu berenang bersama ibunya. Sekarang, setelah 1 dekade berlalu, Pinky berenang sendiri. Terkadang ia terlihat berenang bersama lumba-lumba lainnya. 
Yang membuat Pinky unik adalah warnanya yang benar-benar merah jambu. Para saksi mata menduga hewan itu albino, tapi seekor lumba-lumba albino seharusnya berwarna putih, bukan merah muda.

"100 persen pink, seperti perut lumba-lumba yang sedikit merah jambu, Pinky ini seluruh tubuhnya berwarna merah jambu," kata Kapten Rue kepada WGNO, Senin 7 September 2015. 

"Kami masih melihatnya berenang hampir setiap hari di kala musim panas, tapi menjadi semakin sering dalam beberapa minggu terakhir ini. Ia kelihatan senang dan sehat," tutur Kapten Rue.
Kapten Rue juga mengatakan kalau ia pernah menyaksikan Pinky berproses reproduksi dengan pejantan lumba-lumba lainnya. Oleh karena itu, ia penasaran, kalau Pinky hamil, kira-kira anaknya berwarna apa. Ini adalah rekaman bagaimana Pinky sedang berenang.
Sosok Misterius Berjubah Hitam Muncul di Tangse

Sosok Misterius Berjubah Hitam Muncul di Tangse

SIGLI - Warga Desa Blang Dalam dan Layan, Kecamatan Tangse, Pidie sejak seminggu terakhir digegerkan kemunculan sosok misterius berjubah hitam yang bisa menghilang tiba-tiba saat akan disergap. Makhluk aneh itu selalu muncul pada malam hari, terkadang dengan isyarat tangisan bayi bahkan sempat pula dipergoki di dalam sumur warga. Polisi menyerukan masyarakat memperketat jaga malam.

Ikhwal munculnya sosok misterius itu diceritakan Imum Mukim Layan, Fakhruddin Umar kepada Serambi, Selasa (8/9). Menurut Fakhruddin, sosok yang mirip postur laki-laki itu awalnya muncul di Gampong Blang Dalam, seminggu lalu. Warga dua kali memergoki sosok berjubah hitam itu yang muncul menjelang tengah malam, sekitar pukul 23.00 WIB. Saat muncul yang kedua, sempat dikejar warga namun lolos dan menghilang saat akan disergap.

“Semula sempat berkembang dugaan jangan-jangan sosok misterius itu pencuri. Namun sejauh ini tidak ada harta benda masyarakat yang hilang,” kata Fakhruddin.

Menurut Fakhruddin, setelah dua minggu tidak muncul, tiba-tiba pada Minggu (6/9) malam, sosok berjubah hitam itu kembali gentayangan, namun di Gampong Layan, tetangga Blang Dalam.
Di Gampong Layan, sosok itu muncul sekitar pukul 20.00 WIB, di rumah Nurjannah (50). Pemilik rumah kaget luar biasa saat memergoki sosok berjubah hitam di dalam sumur di luar rumah saat Nurjannah akan buang air kecil. Nurjannah berteriak ketakutan sehingga warga sekitar berhamburan ke rumah Nurjannah untuk memastikan apa yang terjadi. Warga sempat melihat sosok berjubah hitam berkelebat di kegelapan malam sehingga langsung dikejar. Ternyata makhluk aneh itu bisa bergerak sangat cepat dan langsung menghilang.

Masih menurut Fakhruddin, pada Senin (7/9) malam, sekitar pukul 20.30 WIB, sosok berjubah hitam itu justru muncul lagi. Kali ini, di dekat rumahnya.
Pada mulanya Fakhruddin sempat mendengar suara tangisan bayi di luar rumah. Penasaran, Fakhruddin mengambil senter dan menuju ke arah suara. Saat senter diarahkan ke suara bayi menangis, yang terlihat justru sosok berjubah hitam. Lagi-lagi makhluk itu berkelebat dan menghilang.

Mendapat laporan Fakhruddin, warga langsung memburu ke arah larinya makhluk itu yakni ke arah Gampong Pucok Sa dan Peunalom Sa, Kecamatan Tangse. “Tetap saja kami kalah cepat. Makhluk itu tak berhasil ditangkap,” kata pria yang akrab disapa Om Din Tangse tersebut.

Dikatakan Om Din, kemunculan sosok berjubah hitam yang kian meresahkan itu sudah dilaporkan ke Polsek Tangse. “Masyarakat masih penasaran dengan kemunculan makhluk aneh itu. Jika modusnya hendak mencuri, tapi harta benda warga tidak disentuhnya. Ada juga yang menduga sosok itu sedang menuntut ilmu hitam. Kami juga telah menginstruksikan warga untuk memperketat jaga malam,” kata Fakhruddin Umar.

Kapolres Pidie, AKBP Muhajir SIK MH melalui Kasat Reskrim AKP P Harahap SH yang dihubungi Serambi, Selasa (8/9) mengatakan, polisi telah menerima laporan warga terhadap munculnya sosok berjubah hitam di sebagian gampong di Kecamatan Tangse. Sosok berjubah hitam itu, menurut polisi bisa saja bermodus pencurian.

“Bisa saja untuk menakuti warga dengan pakai jubah hitam untuk tujuan mencuri. Saya mengimbau warga memperketat jaga malam di gampong masing-masing sehingga orang berjubah hitam itu bisa segera ditangkap. Kami ingatkan warga tidak main hakim sendiri jika sosok itu berhasil ditangkap. Serahkan kepada polisi supaya kita proses secara hukum,” demikian Kasat Reskrim Polres Pidie.
Kevin, Bule Amerika yang Berkebun di Simeulue

Kevin, Bule Amerika yang Berkebun di Simeulue

LAZIMNYA wisatawan asing datang ke sebuah daerah untuk melancong atau pesiar. Tapi tidak demikian halnya dengan Kevin (31). Pria bule asal Florida, Amerika Serikat (AS) yang sudah enam tahun tinggal di Pulau Simeulue ini justru lebih memilih menghabiskan hari-harinya dengan berkebun.

Saat Serambi menyambangi pondokannya, Minggu (6/9) lalu di kawasan Matanurung, Kecamatan Teupah Tengah, Simeulue, pria berambut pirang ini tampak tinggal seorang diri. Hampir saban hari ia beraktivtas layaknya warga Simeulue yang umumnya bekerja sebagai peladang atau pekebun.

Hari-harinya ia habiskan di kebun yang terletak di samping dan belakang rumah yang pekarangannya menjorok hingga ke pinggir pantai. Kawasan Matanurung tempat Kevin tinggal terkenal sebagai lokasi objek wisata Pulau Simeulue. Puluhan turis asing berbagai negara setiap bulan kerap mengunjunginya. Sebut saja dari Belanda, Jerman, Swedia, Australia, Norwegia, Belgia, Spanyol, dan lainnya. Kebanyakan mereka datang untuk menikmati panorama atau melakukan surfing (berselancar) dan menyelam (scuba diving) di pantai Simeulue yang berombak besar serta bening luar biasa. Namun, daya tarik kawasan Matanurung menjadi berbeda di mata Kevin. Ia lebih memilih menghabiskan hari-harinya mengelola kebun daripada surfing dan menyelam.

“Saya (tinggal) di sini kalau habis tahun ini sudah genap tujuh tahun. Beginilah hari-hari saya, berkebun dan menawarkan jasa konsultasi kepada teman-teman (wisatawan asing) yang berkunjung ke sini,” katanya dalam bahasa Indonesia yang fasih.

Sebelum menetap di Simeulue sejak 2009, Kevin kerap pulang-pergi ke pulau itu. Ia tinggal di sebuah rumah di atas tanah milik seorang warga asal Bali. Namun, naluri petualanglah yang kemudian membawanya “terdampar” di pulau penghasil lobster dan cengkeh itu.

Jauh dari keluarga tidak membuatnya kesepian. “Komunikasi dengan keluarga tetap terjaga. Terkadang saya menghungi mereka lewat telepon atau juga berkomunikasi lewat media sosial,” ujar bule yang mulai melek berbahasa Simeulue. Di pulau ini ada tiga bahasa, yakni bahasa Devayan, Sigulai, dan Lekon. Karena bermukim di wilayah Teupah Tengah, bahasa lokal yang sedang ditekuni Kevin adalah bahasa Devayan.

Selama ini tidak sulit bagi Kevin untuk bertahan hidup. Hasil kerja kerasnya berkebun ternyata lumayan dapat diandalkan. Sederetan tanaman seperti pisang, jeruk nipis, terong, dan beberapa lainnya yang ditanam di kebunnya cukup untuk menopang kebutuhan hidupnya sehari-hari.

Tambahan biaya hidup lainnya ia peroleh dari jasa konsultasi bisnis dari turis asing yang berkunjung ke Simeulue. Terkadang Kevin juga kerap menjual sendiri hasil kebunnya ke Pasar Sinabang menggunakan sepeda motor atau mengayuh sepeda.

Kebiasan Kevin berinteraksi dengan pembeli sudah lazim di mata pengunjung Pasar Sinabang. Di kala senggang, pria asal asal Miami, Florida, ini juga kerap berbaur bersama warga lainnya di warung kopi. Kevin bisa dibilang tipe bule pecinta kopi di Simeulue. Sejauh ini ia belum berniat kembali ke negaranya. “Saya nyaman tinggal di daerah ini,” ujarnya sumringah.
Ibu Muda Kurung Maling di Kamar

Ibu Muda Kurung Maling di Kamar

SUBULUSSALAM - Seorang maling tidak berkutik ketika kepergok sedang beraksi di rumah Cahyanti Pratiwi (24), warga Jalan T Nyak Adam Kamil, Subulussalam Utara, Kecamatan Simpang Kiri, Kota Subulussalam, Rabu (9/9) pagi. Ibu muda pemilik rumah mengurung sang maling di kamar pribadinya sebelum akhirnya dibekuk masyarakat dan selanjutnya diangkat oleh polisi.

Cahyanti yang ditanya Serambi menuturkan, peristiwa itu terjadi sekitar pukul 09.00 WIB, Rabu kemarin saat dia sedang ke luar kamar untuk suatu keperluan. Rumah yang ditempati Cahyanti sehari-hari digunakan sebagai tempat usaha warung internet (warnet) ‘sohib net’.

Biasanya, kata Cahyanti, bila ke luar ia selalu mengunci kamar namun pada hari itu entah kenapa ia tidak melakukan. Saat Cahyanti ke luar kamar, pelaku yang ternyata sudah hapal rumah tersebut langsung menerobos masuk ke dalam kamar. Selanjutnya dengan gerak cepat pelaku bernama Boby Ayub Al Ansyory Maha alias Boby (26), warga Desa Darul Aman, Kecamatan Longkib mencari barang-barang berharga.

Boby yang memang akrab dengan tempat usaha dan keluarga Cahyanti sempat mengambil uang tunai senilai Rp 3,5 juta yang tersimpan dalam laci sebuah lemari di samping pintu kamar mandi korban. Namun ketika pelaku sedang beraksi, tiba-tiba Cahyanti masuk ke kamar untuk mengambil hp-nya yang tertinggal.

Betapa terkejutnya Cahyanti saat memergoki Boby telah ada di kamar pribadinya dengan memegang amplop berisi uang tunai. Spontan saja Cahyanti menutup kembali pintu dan mengunci dari luar. “Saya langsung tutup pintu dan kunci lalu berteriak minta tolong,” kata Cahyanti.

Boby pun tak bisa berkutik di dalam kamar tempat dia beraksi. Massa yang mendengar ada teriakan minta tolong termasuk para pelanggan warnet berbondong-bondong ke lokasi. Bobby tetap tak bisa ke mana-mana hingga akhirnya aparat Polsek Simpang Kiri, Kota Subulussalam tiba ke lokasi dan menangkap pria bertubuh gemuk itu.

Cahyanti mengatakan tidak habis pikir mengapa pelaku nekat berbuat jahat di rumahnya. Sebab, menurut Cahyanti, pelaku sudah biasa di rumah bahkan kerap tidur di sana. Pelaku selama ini berteman dengan karyawan warnet sehingga pemilik rumah juga mempercayai. “Nggak habis pikir aku, begitu kau rupanya sama kami, baiknya kami. Tidur pun sering di sini,” ujar Cahyanti didampingi ibunya, Sartiyem.

Kapolres Aceh Singkil AKBP Budi Samekto SIK yang dikonfirmasi melalui Kapolsek Simpang kiri, AKP Haryono membenarkan kejadian tersebut.

Menurut polisi, pelaku tidur di warnet ‘sohibnet’ yang merupakan lokasi kejadian. Menjelang kejadian, pelaku ke kamar mandi belakang untuk cuci muka. Lalu pelaku melihat sepi sehingga mendorong pintu kamar tidur korban dan ternyata tidak terkunci.

Kesempatan itu lalu dimanfaatkan pelaku masuk dan membuka laci meja di dalam kamar. Dalam laci itu, pelaku mengambil uang yang ditaruh dalam amplop warna coklat sejumlah Rp 3,5 juta. Tapi apes, belum sempat ke luar kamar, pelaku kepergok oleh Cahyanti Pratiwi.
48 Warga Pidie Terjangkit Kusta

48 Warga Pidie Terjangkit Kusta

SIGLI - Dinas Kesehatan Pidie mencatat, jangkitan penyakit kusta di daerah itu mencapai 132 kasus. Paling banyak terjadi di Kecamatan Indra Jaya, Delima, Simpang Tiga. Kabid Pengendalian Masalah Kesehatan di Dinas Kesehatan Pidie, dr Dwi Wijaya, Rabu (9/9) menyebutkan, dari 132 kasus itu, 48 orang di antaranya merupakan kasus baru yang dicatat sejak Januari-Juni 2015.
Sedangkan 84 kasus lainnya, tercatat sejak tahun 2014, dan kini sedang dalam pengobatan. “Mereka dipantau petugas untuk diperiksa dan diobati secara gratis. Di antara para penderita itu sudah ada yang sembuh. Masa minum obatnya sama seperti penyakit TBC, bisa setahun secara berturut-turut,” ujar dr Dwi Wijaya.

Menurutnya, tingginya data penderita kusta ini, karena pihaknya mulai gencar melacak para penderita langsung ke gampong-gampong. Tiap bulan, data yang ditemukan langsung di-update. Sehingga data penderita kusta belakangan ini cenderung meningkat. “Bahkan keluarga pasien yang mengalami kontak langsung dengan penderita juga diperiksa oleh petugas,” katanya.

Saat ini, Dinkes Pidie juga melakukan program Rapeid village survei (survei desa secara cepat). Hingga kini, pelacakan sudah mencapai 150 gampong dari total 731 gampong di seluruh Pidie. Termasuk pelacakan di sekolah SD, SMP dan SMA. “Kendala yang timbul selama ini karena adanya stigma negatif di masyarakat. Sehingga informasi adanya penderita kusta banyak yang tersembunyi,” ujarnya.

Karena itu, ia mengimbau, agar pihak keluarga maupun aparatur gampong segera melapor jika ada anggota keluarga ataupun warganya yang menderita kusta. Agar bisa diobati secara gratis sejak dini.
Gempa Guncang Simeulue

Gempa Guncang Simeulue

Warga di Kabupaten Simeulue kembali merasakan guncangan gempa, Rabu (9/9/2015) malam tadi. Getaran gempa yang dirasakan selama beberapa detik itu, cukup mengejutkan warga di daerah ini, namun tak sempat membuat panik.
Hingga kini, belum diketahui lokasi dan kedalaman gempa melanda Simeulue. Dari Situs resmi Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) juga belum ditampilkan informasi gempa terkini.
Informasi BMKG dalam laman http://www.bmkg.go.id/BMKG_Pusat/default.bmkg hanya memuat gempa terakhir yang dicatat pada 06 September 2015 di lokasi 125 km Utara Maluku Tenggara Barat dan tidak berpotensi tsunami.
 UJI GENERATOR PERMANEN MAGNET

UJI GENERATOR PERMANEN MAGNET

                                
                                       UJI GENERATOR PERMANEN MAGNET part 1


                                       UJI GENERATOR PERMANEN MAGNET part2


                                       UJI GENERATOR PERMANEN MAGNET part 3


                                        UJI GENERATOR PERMANEN MAGNET part 4


                                         UJI GENERATOR PERMANEN MAGNET part 5


                                         UJI GENERATOR PERMANEN MAGNET part 6


                                        UJI GENERATOR PERMANEN MAGNET part 7


                                         UJI GENERATOR PERMANEN MAGNET part 8


                                         UJI GENERATOR PERMANEN MAGNET part 9

MOHON KOMENTAR...