Sedangkan 84 kasus lainnya, tercatat sejak tahun 2014, dan kini
sedang dalam pengobatan. “Mereka dipantau petugas untuk diperiksa dan
diobati secara gratis. Di antara para penderita itu sudah ada yang
sembuh. Masa minum obatnya sama seperti penyakit TBC, bisa setahun
secara berturut-turut,” ujar dr Dwi Wijaya.
Menurutnya, tingginya data penderita kusta ini, karena pihaknya mulai
gencar melacak para penderita langsung ke gampong-gampong. Tiap bulan,
data yang ditemukan langsung di-update. Sehingga data penderita kusta
belakangan ini cenderung meningkat. “Bahkan keluarga pasien yang
mengalami kontak langsung dengan penderita juga diperiksa oleh petugas,”
katanya.
Saat ini, Dinkes Pidie juga melakukan program Rapeid village survei
(survei desa secara cepat). Hingga kini, pelacakan sudah mencapai 150
gampong dari total 731 gampong di seluruh Pidie. Termasuk pelacakan di
sekolah SD, SMP dan SMA. “Kendala yang timbul selama ini karena adanya
stigma negatif di masyarakat. Sehingga informasi adanya penderita kusta
banyak yang tersembunyi,” ujarnya.
Karena itu, ia mengimbau, agar pihak keluarga maupun aparatur gampong
segera melapor jika ada anggota keluarga ataupun warganya yang
menderita kusta. Agar bisa diobati secara gratis sejak dini.
EmoticonEmoticon