MEDAN - Aksi kriminalitas di Medan semakin tak mengenal waktu dan
tempat. Di dalam angkutan umum pun, pelaku dengan leluasa menyerang
korbannya menggunakan pisau.
Serangan
brutal ini dialami Fiqri Markhabi (17) pada Kamis (1/10) lalu. Mahasiswa
asal Jalan PDAM Tirtanadi, Medan Sunggal ini diserang saat menuju RSIA
Restu Ibu menggunakan angkot.
Pelaku yang naik
belakangan mengawali aksinya dengan menuduh Fiqri sebagai pelaku yang
menabrak adiknya. Tuduhan itu langsung dibantah Fiqri sehingga keduanya
terlibat perdebatan di dalam angkot.
Sejurus
kemudian, pelaku menyerang korban dengan pisau. Untung saja pisau yang
diarahkan ke arah perut berhasil di tepis korban. Tapi tangan kiri
terkena dua sabetan masing-masing di lengan dan telapak tangan. “Pelaku
kemudian mengambil handphone dan uang korban sebesar Rp 20 ribu,” kata
Kasat Reskrim Polresta Medan Kompol Aldi Subartono, Sabtu (3/10).
Aldi
tidak merinci jumlah penumpang ketika kejahatan itu terjadi. Yang jelas
kata dia, polisi langsung menindaklanjuti laporan korban yang baru
dilakukan sehari kemudian.
Pelaku yang
disebutnya berinisial DS (33) akhirnya pun ditangkap di rumahnya, Jalan
Kelambir V, Gang Wakaf, Medan Sunggal. Polisi berhasil menyita sebilah
pisau yang digunakannya menyerang korban.
“Pisaunya ditemukan. Langsung disita sebagai barang bukti,” tutur Aldi.
Menurutnya,
pelaku memang spesialias perampok di dalam angkot. Sebelumnya ia sudah
tiga kali melancarkan aksinya dengan modus serupa. Konyolnya, uang hasil
kejahatan itu digunakannya untuk membeli sabu-sabu.
EmoticonEmoticon