MUARADUA_Beberapa hari yang lalu Oku Selatan digemparkan dengan
peristiwa meninggalnya Suprianto warga kampung Sawa Kel. Pasar Tengah
Muaradua Kab. Oku Selatan. Meninggalnya Suprianto (34) berawal dari
penjemputan oleh kedua warga Arif dan Topo warga kampung Sawa, atas
perintah patih Yusup untuk dimintai keterangan. patih Yusup seorang
Brimob bertugas di Oku Timur. Suprianto pun dibawa kerumah patih Yusup
untuk dimintai keterangan dikarenakan warung milik orang tua patih Yusup
kebongkaran, barang yang hilang berupa rokok dan uang 1juta. Dalam
proses interograsi terjadi beberapa kali pemukulan terhadap korban
Suprianto, agar Suprianto dapat mengakui kesalahanya.
Arif menuturkan
dalam keadaan memar korban langsung dibawa ke Polsek Oku Selatan untuk
mempertanggung jawabkan perbuatannya jika memang terbukti mencuri.
Keesokan hari nya istri korban sarmini (24) ingin membesuk sang suami
ke Polsek Muaradua namun tidak ditemukan hanya celana jeans milik
Suprianto yg diberikan oleh anggota Polsek Muaradua kepada istri korban,
dan istri korban pun bertanya "lalu kemana suami saya di bawa pa???"
ada jawaban sudah dialihkan ke Polres, dan Sarmini pun bergegas
mendatangi polres untuk menghatar nasi sang suami. Tapi sayang setelah
tiba di polres Sarmini tidak bisa berjumpa dengan sang suami, lalu
Sarmini pun pulang degan penuh rasa kecewa.
Pada sore hari sekitar
jam 6 sore keluarga korban mendapat informasi bahwa korban Suprianto
sudah tidak bernyawa lagi (meninggal). Jam 10 malam mayat korban
baru diantar ke rumah oleh pihak kepolisian. Dengan bersamaan Sarmini
pun mendapatkan santunan dari Polres Oku Selatan berupa : kain kapan,
uang lima juta, beras satu kwintal dan kerupuk satu sak. Di pagi
harinya keluarga korban ingin memandikan mayat Suprianto namun isak
tangis pun mulai berhamburan kepada keluarga korban, dengan melihat
lebam dileher dan dikepala membiru dugaan tulang leher patah dan bola
mata korban pecah sebelah, dan ditemukan lagi oleh pihak korban luka
tembak.
Terdapat tiga luka tembak dua diantaranya tembus. Keluarga
korban pun melaporkan hal ini ke Propam Palembang Sumsel, namun hasilnya
kurang memuaskan. Didampingi pengacara, Sarmini langsung mengajak
keluarga korban ke Jakarta untuk menggusut tuntas masalah ini. Tembusan
ditujukan ke Komnas HAM dan Mabes Polri Jakarta. Hal ini sudah mendapat
dukungan dari DPR RI dari Komisi 3 dan komisi 9.
Jembatan Cyber
Nanggroe
Politik
LAGI GEMPAR KASUS DI OKU SELATAN, NJUKNI TEMON, SARMINI MENCARI KEADILAN SAMPAI KE TANAH JAWA...
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
EmoticonEmoticon